JAKARTA - Satria Muda (SM) Britama Jakarta tinggal membutuhkan satu kemenangan untuk merebut juara IBL tahun ini. Juara bertahan tahun lalu itu kini memimpin 2-1 setelah mengalahkan XL Aspac Jakarta di final game ketiga 53-43 di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Sabtu (1/8/2009).
SM memang layak merebut game ketiga, sebab permainan mereka menunjukkan masih unggul ketimbang rival sekotanya tersebut. Bahkan, Aspac terlihat bingung menembus solidnya pertahanan SM yang digalang Tony Gunawan dkk di dua kuarter terakhir.
Di game itu, SM hanya kecolongan di kuarter awal ketika tertinggal 12-19. Namun, anak-anak SM sanggup membalikkan keadaan di tiga kuarter berikutnya. SM unggul 11-7 di kuarter kedua, lalu menang 16-9 di kuarter ketiga, dan dominan di kuarter keempat usai unggul 14-8.
Sementara Faisal Julius menjadi top skor SM usai mencetak 17 poin, 6 rebound, 1 assist. Sedangkan Xaverius Prawiro justru mengumpulkan poin lebih banyak lagi. Dia mengoleksi 18 poin, 7 rebound, 1 assist. Sayang, kontribusinya gagal mengantarkan Aspac merebut game tersebut.
Asisten Pelatih SM Dwui Eriyano menjelaskan, kemenangan timnya atas Aspac di game ketiga itu berkat kedisiplinan anak asuhnya di lini belakang. Pihaknya pun sukses mematikan peran pemain pilar Aspac di game tersebut.
Prestasi itu menjadi sinyalemen SM kemungkinan tak akan mengalami kesulitan di game keempat, game penentu kemenangan SM jika sukses kembali mengalahkan Aspac di kandangnya. "Kemenangan akan dibuktikan dalam pertandingan besok, tapi kami berharap akan kembali meraih hasil kemenangan," ujarnya usai pertandingan, Sabtu (1/8/2009).
Yang penting, dia berharap bagusnya pertahanan lini belakang di game ketiga akan terus berlanjut di tempat sama hari ini. Jika Tony dkk sukses menerapkan itu, maka tak menutup kemungkinan SM akan kembali merajai IBL tahun ini.
Namun, Dwui berharap anak asuhnya tak boleh menganggap remeh lawan. Sebab, mereka dipastikan akan mengerahkan kemampuan terbaik untuk merebut game keempat. "Mereka tentunya tak mau pertandingan berakhir dengan kemenangan SM. Dengan dukungan publik tuan rumah, mereka kemungkinan akan tampil all out untuk melanjutkan ke game kelima," ungkapnya.
Sementara Michael Ferdinandus selaku asisten pelatih Aspac mengakui permainan SM lebih bagus dari anak asuhnya. Serangan mereka pun sulit diprediksi dan lini pertahanan mereka begitu kokoh untuk ditembus, tapi Aspac akan mencoba menghancurkan rintangan itu di game keempat.
"Kami sebenarnya bermain bagus, terutama sejak kuarter awal. Tapi, performa anak-anak justru melemah di tiga kuarter berikutnya. Ditambah kami selalu gagal membongkar pertahanan lawan," cetus Michael.
SlideShow
.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 orang ba komen:
Posting Komentar